
Betapa tidak ajaib. Dua danau alam yang hanya diapit tanah memiliki karakter dan warna yang berbeda. Telaga Menjer punya warna hijau, sedangkan Telaga Pengilon warnanya jernih seperti cermin, tetapi terlihat kuning kecoklatan bila dilihat dari bukit pegunungan di atasnya.
Itu yang membuat banyak wisatawan takjub, terheran-heran, dan menyebutnya sebagai sebuah keajaiban alam yang luar biasa di Kawasan Dieng. Masuk obyek wisata Telogo Pengilon sama saja ketika Anda masuk ke Telaga Warna, karena kedua tempat ini menjadi satu yang bisa Anda nikmati dalam satu kunjungan.
Tak hanya wisatawan lokal, pengunjung asing mancanegara banyak yang terpukau dengan keajaiban dua danau kembar yang memiliki warna yang berbeda tersebut. Selain menjadi jujugan backpacker, traveler maupun wisatawan, dua danau kembar itu berfungsi sebagai tadah hujan sekaligus induk mata air di sekitar telaga.
Sejarah dan asal usul telaga pengilon
Menurut catatan sains, ilmu pengetahuan geologi, dua danau itu terbentuk karena adanya letusan yang membentuk kaldera atau semacam cekungan.
Uniknya, Telaga Warna airnya mengandung belerang sehingga tidak
memungkinkan adanya ikan. Sementara itu, Telaga Pengilon yang jaraknya
sangat dekat, hanya dibatasi tanah, dimanfaatkan penduduk setempat untuk
memancing ikan, serta sebagai sumber mata air untuk pertanian.
Kenapa demikian? Sebab, airnya sangat jernih, bening, alami dan bebas dari zat kimia. Saking jernihnya air dalam telaga ini, maka dinamakan Telaga Pengilon, jika dibahasa-Indonesiakan artinya telaga cermin.
Sebuah legenda dari cerita tutur yang berkembang di masyarakat berkisah, dulu ada Ratu Penguasa Samudera yang memiliki puteri cantik. Ada dua ksatria yang akan melamarnya. Namun, Sang Ratu memberikan syarat berupa sayembara.
Siapa yang bisa membuat danau indah, dialah yang berhak memperistri anak Sang Ratu. Kedua kesatria itu berhasil membuat danau. Kesatria satu berhasil membuat Danau dengan cepat, satunya lagi membuat agak lambat tetapi hasilnya bagus dan airnya sangat jernih.
Awalnya, kesatria pertama yang dipilih. Namun, kemudian dicabut karena Sang Ratu dan Si Puteri Cantik terpesona dengan kejernihan air di Telaga yang kini disebut Pengilon. Keduanya mandi di sana, busana dan pakaiannya ditaruh di ranting pepohonan.
Karena tertiup angin, busana keduanya melayang sampai ke satu sendangnya lagi hingga membuat berwarna hijau. Namun, ini adalah kisah mitos bernuansa mistis yang berkembang di masyarakat. Lepas dari sejarah dan asal usul bersifat legenda, Telaga Pengilon adalah satu dari pasangan dua danau kembar yang indah dan menjadi obyek wisata wajib di Kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar