Sabtu, 14 April 2018

Telaga Pengilon Wonosobo

Wisatawan Telogo Pengilon Dieng Wonosobo Jawa TengahTelaga Pengilon adalah salah satu keajaiban obyek wisata di Kawasan Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Sebab, danau ini memiliki warna yang berbeda dengan danau di sampingnya, Telaga Warna (Menjer).

Betapa tidak ajaib. Dua danau alam yang hanya diapit tanah memiliki karakter dan warna yang berbeda. Telaga Menjer punya warna hijau, sedangkan Telaga Pengilon warnanya jernih seperti cermin, tetapi terlihat kuning kecoklatan bila dilihat dari bukit pegunungan di atasnya.

Itu yang membuat banyak wisatawan takjub, terheran-heran, dan menyebutnya sebagai sebuah keajaiban alam yang luar biasa di Kawasan Dieng. Masuk obyek wisata Telogo Pengilon sama saja ketika Anda masuk ke Telaga Warna, karena kedua tempat ini menjadi satu yang bisa Anda nikmati dalam satu kunjungan.

Tak hanya wisatawan lokal, pengunjung asing mancanegara banyak yang terpukau dengan keajaiban dua danau kembar yang memiliki warna yang berbeda tersebut. Selain menjadi jujugan backpacker, traveler maupun wisatawan, dua danau kembar itu berfungsi sebagai tadah hujan sekaligus induk mata air di sekitar telaga.

Sejarah dan asal usul telaga pengilon
Menurut catatan sains, ilmu pengetahuan geologi, dua danau itu terbentuk karena adanya letusan yang membentuk kaldera atau semacam cekungan.

Uniknya, Telaga Warna airnya mengandung belerang sehingga tidak memungkinkan adanya ikan. Sementara itu, Telaga Pengilon yang jaraknya sangat dekat, hanya dibatasi tanah, dimanfaatkan penduduk setempat untuk memancing ikan, serta sebagai sumber mata air untuk pertanian.

Asal mula nama Telogo Pengilon diambil dari kata telaga yang berarti "danau" dan pengilon diambil dari bahasa Jawa yang artinya "cermin", kata benda dari kata kerja "ngilo" atau "ngaca" / berkaca.

Kenapa demikian? Sebab, airnya sangat jernih, bening, alami dan bebas dari zat kimia. Saking jernihnya air dalam telaga ini, maka dinamakan Telaga Pengilon, jika dibahasa-Indonesiakan artinya telaga cermin.

Sebuah legenda dari cerita tutur yang berkembang di masyarakat berkisah, dulu ada Ratu Penguasa Samudera yang memiliki puteri cantik. Ada dua ksatria yang akan melamarnya. Namun, Sang Ratu memberikan syarat berupa sayembara.

Siapa yang bisa membuat danau indah, dialah yang berhak memperistri anak Sang Ratu. Kedua kesatria itu berhasil membuat danau. Kesatria satu berhasil membuat Danau dengan cepat, satunya lagi membuat agak lambat tetapi hasilnya bagus dan airnya sangat jernih.

Awalnya, kesatria pertama yang dipilih. Namun, kemudian dicabut karena Sang Ratu dan Si Puteri Cantik terpesona dengan kejernihan air di Telaga yang kini disebut Pengilon. Keduanya mandi di sana, busana dan pakaiannya ditaruh di ranting pepohonan.

Karena tertiup angin, busana keduanya melayang sampai ke satu sendangnya lagi hingga membuat berwarna hijau. Namun, ini adalah kisah mitos bernuansa mistis yang berkembang di masyarakat. Lepas dari sejarah dan asal usul bersifat legenda, Telaga Pengilon adalah satu dari pasangan dua danau kembar yang indah dan menjadi obyek wisata wajib di Kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.
 
 
 

Telaga Merdada Dieng

telaga merdada dieng wonosoboSalah satu tempat wisata di dieng yang luput dari wisatawan adalah telaga merdada. Telaga merdada adalah salah satu telaga terbesar yang ada di dieng.
Tahukah anda bahwa air dari telaga ini berasal dari air hujan, jadi ketika kemarau danau ini akan mengering. Begitupun sebaliknya ketika musim hujan, volume air danau ini akan penauh.
Walaupun air telaga merdada kering ketika kemarau, bukan berarti anda bisa menginjakan kaki di dasar danau. Karena danau ini dipenuhi dengan lumpur yang cukup dalam.
Telaga merdada mempunyai kawasan yang sangat luas, yaitu sekitar 25 hektar. Dengan kawasan yang begitu luas lalu talaga ini di beri merdada. Kata Meradad meruku pada ” dada ” yang mengandung arti luas atau lapang.
Di tepi danau merdada dulunya digunakan sebagai tempat pembibitan jamur oleh PT Dieng Jaya. Akan tetapi perusahaan tersebut telah bangkrut dan meninggalkan sisa-sisa bangunan pembibitan yang terbengkelai.
Kini kawasan tepai danau telah dimanfaatkan petnai setempat unutk kegiatan bercocok tanaman. Petani kebanyakan menanam kentang di tepi telaga merada dieng ini.

Lokasi Telaga Merdada Dieng

Alamat telaga merdada berada di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, Banjar Negara. Banyak juga yang beranggapan wisata Telaga Merdada di wonosobo.

Harga Tiket Masuk Telaga Meradada Dieng

Untuk harga tiket masuk danau merdada dieng adalah 5.000 rupiah per orang. Biaya lainya yang harus anda keluarkan adalah tiket parkir kendaraan bermotor.
Harga tersebut bisa sewaktu-waktu berubah. Jika mengunjungi danau meradad pada saat bukan hari libur maka tidak dikenakan biaya tiket masuk.

Jalan Menuju Telaga Merdada Dieng

Untuk jalan menuju telaga merdada dieng adalah sebagai berikut. Dari pertigaan dieng ambil jalan arah banjarnegara.
Telusuri jalan tersebut hingga menemukan petunjuk masuk ke kawasan telaga. Jarak dari pertigaan dieng sampai ke telaga meradada sekitar 3 km.



sumber : https://dieng.me/telaga-merdada-dieng/

Alun Alun Wonosobo

Alun-Alun (Town Square) merupakan ikon sebuah kota. Selain jadi jantung kota, Alun-Alun juga merupakan ruang publik dan pusat kekuasaan pemerintahan. Sebuah kota akan tampak sepi dan serasa hampa tanpa kehadiran Alun-Alun.
Kata orang, kalau main ke Jogja tapi tidak main ke Malioboro itu namanya belum ke Jogja. Nah sama juga kalau ke Wonosobo tapi tidak menginjakan kakinya di Alun-Alun Wonosobo namanya belum ke Wonosobo.
Image result for alun alun wonosobo
Alun-Alun Wonosobo adalah salah satu Alun-Alun terindah di Jawa Tengah. Ruang publik ini, jadi pusat segala aktifitas warga dan pemerintah. Dari sekadar tempat wisata keluarga,  jalan-jalan, olah raga, pusat hiburan rakyat hingga perhelatan ceremonial pemerintah bahkan saat SunMor (Sunday Morning) juga bisa jadi tempat wisata belanja.

Wajah Alun-Alun Wonosobo terlihat cantik, luas, sejuk dan menarik perhatian orang yang melintasi jalan protokol sekitar Alun-Alun. Hal ini menjadi magnet  bagi siapapun untuk mengunjunginya.
Kondisi Alun-Alun Wonosobo yang ramai berdampak pada roda perekonomian rakyat. Pasalnya, Alun-Alun Wonosobo boleh dibilang bagaikan gula bagi semut. Alun-Alun yang ramai pasti akan disrubung PKL untuk berdagang di sekitar Alun-Alun.
Alun-Alun Wonosobo makin ramai, jika ada hiburan rakyat, pertandingan olah raga dan ada acara ceremonial pemerintah. Ruang publik ini biasanya juga akan rame saat week end, sabtu malam maupun minggu pagi.



sumber : https://www.kompasiana.com/wonosobozone/alun-alun-wonosobo-terindah-di-jawa-tengah_56088310ce7e61c026d57dd6

Gunung Beser Wonosobo

Kabupaten Wonosobo menyimpan ribuan potensi alam yang sangat indah dan menawan. Selain Kawasan Wisata Dieng, terdapat berbagai obyek wisata lain yang layak dikunjungi. Baik wisata kreasi budaya (culture), peninggalan sejarah (heritage), pengembangan potensi minat khusus sejarah dan purbakala maupun jenis wisata alam (nature). Potensi wisata berbasis desa, bahkan saat ini terus bermunculan.

Salah satu destinasi wisata baru yang belakangan menarik perhatian masyarakat. Yakni Objek Wisata Gunung Beser di Desa Lipursari Kecamatan Leksono, Wonosobo. Meski pun kedengaran agak tabu, karena nama gunung tersebut bernama Beser yang bisa diartikan buang air kecil, namun desa di bagian barat Wonosobo tersebut menawarkan keindahan pemandangan kota dan alam Wonosobo dari atas bukit.

Bahkan, pemandangan matahari terbit (sunrise) terlihat sangat luar biasa saat muncul di atas perbukitan. Selain itu, di bukit itu juga, pengunjung bisa menikmati pemandangan matahari terbenam (sunset) di ufuk barat 'Kota Dingin' itu. Ini karena gunung tersebut dihiasi pepohonan pinus, serta kawasan perbukitan dengan ketinggian lebih dari 800 meter dari permukaan laut (mdpl). Ini tampak berbeda dibandingkan wisata alam di Wonosobo lainnya.

Menurut Ahmad, berbagai potensi hasil bumi di Desa Lipursari juga sangat mendukung wisata alam desa tersebut. Bahkan, berbagai produk siap jual seperti gula jawa dan kuliner khas, akan diproyeksikan menjadi ikon wisata Gunung Beser. Selama ini, Gunung Beser banyak dikenal masyarakat lewat media sosial seperti Instagram, dengan menyajikan banyak spot foto indah yang mampu menarik minat wisatawan.

Para wisatawan yang datang setiap pekannya mencapai ratusan orang, didominasi pelajar dan kawula muda. Banyak juga orang tua, datang untuk mengenang indahnya masa-masa muda. Mengenai potensi kuliner yang saat ini sudah dikembangkan, yakni cimplung (olahan singkong), tiwul, leye (nasi dari singkong), opak tudung, dan nantinya ada Soto Lekuk. "Kami ingin mengangkat kuliner khas yang mewakili Wonosobo," aku dia.

Disebutkan, pengembangan Gunung Beser mendapat suntikan anggaran dana desa sebesar Rp 150 juta per tahun. Di tahun ini, pihaknya fokus pengembangan area bumi perkemahan seluas tujuh hektare, river tubing di Sungai Putih, dan wisata alam pemandangan Gunung Beser. Dukungan sangat besar pemerintah desa tersebut diamini Ketua Pokdarwis Genidiyansari Desa Lipursari, Ahmad Feri Rijeko.




sumber : http://www.suaramerdeka.com/news/detail/6769/Gunung-Beser-Tawarkan-Keindahan-Pemandangan-Kota-dan-Alam-Wonosobo

Jumat, 06 April 2018

Sejuknya di Kebun Teh Tambi-Cerita Wonosobo


Agrowisata Kebun Teh Tambi merupakan daya tarik wisata berbasis perkebunan, pemandangan alam, dan outbound yang berada di kaki Gunung Sindoro. Kebun teh ini merupakan peninggalan zaman Belanda yang saat ini masih diusahakan oleh sebuah perusahaan milik pemerintah. Keberadaannya cukup dikenal karena berdekatan dengan jalur utama menuju Dataran Tinggi Dieng.
Agrowisata Kebun Teh Tambi terletak kurang lebih 16 km arah utara kota Wonosobo. Tempat wisata ini dilengkapi dengan kamar-kamar penginapan yang bagus dan komplit. Akan ada pemandu yang membawa berkeliling perkebunan teh, melihat karyawan pemetik teh sedang bekerja dan ke dalam pabrik teh melihat prosesing teh sejak dari daun sampai siap saji.
Gapura Perkebunan Teh Tambi Wonosobo

Akhirnya kami memasuki gerbang Agrowisata Kebun Teh Tambi, hawa terasa cukup sejuk dan terlihat hamparan luas perkebunan teh yang cukup indah bila dipandang. Tidak kalah dengan keindahan perkebunan teh milik PTPN yang berlokasi di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat.
Jalan Yang Membelah Kawasan Perkebunan Teh Tambi Wonosobo
Tidak jauh dari gerbang masuk, disebelah kanan terdapat kawasan perkantoran dan pabrik pengolahan teh PT Tambi. Di kantor PT Tambi tersebut juga disediakan informasi mengenai wisata petik teh dan tur keliling pabrik bagi wisatawan umum.

Dulunya (1885) perkebunan ini merupakan milik Belanda dengan nama Bagelen Thee & Kina Maatschappij yang dikelola oleh NV John Peet berkantor di Jakarta. Setelah Indonesia merdeka, diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang selanjutnya setelah Konferensi Meja Bundar kembali diserahkan kepada pemilik semula. Tahun 1954 perkebunan dijual kepada NV Eks PPN (Pegawai Perkebunan Negara) Sindoro Sumbing. Tahun 1954 NV Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan sebuah perusahaan baru bernama NV Tambi dan yang sekarang telah berganti nama menjadi PT Tambi.
Jalan Setapak Di Kawasan Perkebunan Teh Tambi Wonosobo
Karena tidak berniat mendaftar paket wisata yang lumayan mahal bagi kocek mahasiswa, kami pun hanya sekedar mengelilingi jalan di perkebunan dengan menggunakan sepeda motor kami. Area perkebunan teh Tambi ini bukan merupakan kawasan tertutup sehingga jalan yang ada di kawasan ini digunakan untuk berlalu lalang warga sekitar dan wisatawan yang hanya ingin menikmati pemandangan alam yang ada.
Perkebunan Teh Tambi Wonosobo Berlatar Gunung
Area perkebunan cukup luas dengan luas lahan 829,14 ha terdiri atas 3 unit perkebunan yaitu Unit Tambi, Unit Bedakah dan Unit Tanjungsari. Jalan yang membelah Perkebunan Tambi ini merupakan jalan umum yang mengarah ke sebuah desa yang terdapat disebelah atas perkebunan.
Lokasi perkebunan terletak di lereng sebelah barat Gunung Sindoro dan Sumbing di bagian tengah Jawa Tengah. Ketinggian 800 – 2.000 meter di atas permukaan laut dengan tingkat curah hujan 2.500 – 3.500 mm per tahun.



Uniknya wisata di Lubang Sewu Wonosobo




Lubang Sewu

Wisata Lubang Sewu Erorejo merupakan sebuah wahana wisata alam di wonosobo yang terletak tepatnya di Desa Wadaslintang kabupaten wonosobo ,Keunggulan wisata erorejo ini memiliki landsap pemandangan yang indah berupa bebatuan yang hanya Muncul di saat musim kemarau tiba mulai dari bulan agustus hingga desember dan bila anda mengunjunginya pada saat musim hujan mungkin bebatuan ini akan tertutup waduk disekitar yang biasa disebut waduk wadaslintang,Bebatuan bebatuan tersebut membentuk beberapa bagian yang menarik untuk dilihat dan dijadikan spot ,seting dan keberadaaan bebatuan erorejo ini menjadi tempat yang menarik dan unik di wonosobo untuk dikunjungi ..

Tak jarang banyak yang menyebut Destinasi Objek wisata lubang sewu erorejo ini sebagai Grand cayon.nya indonesia ,Jalan menuju wisata lubang sewu erorejo ini sendiri berjarak 43km dari kota wonosobo dan akses yang mudah untuk sampai di wisata alam ini memang menjadi rekomendasi kami untuk berkunjung ke wahana wisata alam bebatuan erorejo ini ,Dengan pemandangan sekitar berupa pepohonan dan blackground.nya waduk bendungan wadas lintang Tempat wisata Lubang sewu ini seakan tak pernah sepi dari para pengunjung yang berdatangan entah itu dari dalam maupun luar kota .

Untuk tiket masuk ke wisata lubang sewu erorejo ini dikenakan biaya tarif masuk Rp.10.000 dan biaya parkir rp.2000 anda sudah dapat menikmati wahana wisata unik di wonosobo ini ,

Asal usul Wisata Lubang sewu erorejo ini bermula pada tahun 2015 ,waktu itu bebatuan masih tertutup oleh air dari waduk wadaslintang dan belum nampak terlihat bebatuan ini ,Pada saat musim kemarau tahun 2015 tepatnya pada bulan agustus ,Air disekeliling Waduk wadas lintang mulai menyurut,Sehingga bebatuan kering dan kerang mulai muncul di sekitar waduk sehingga membentuk bebatuan kering berbentuk piramida memanjang yang indah ,dan mulai pada saat itu dinamailah tempat ini dengan nama Wisata lubang sewu erorejo yang berarti Lubang bebatuan seribu ,itu artinya ada lebih dari 1000 batu dan tekstur bentuk dari batunya memiliki lubang .


Selain itu Sunset/tempat tenggelamnya matahari ini juga dapat disaksikan melalui Lubang sewu erorejo ini dengan blackground,nya waduk wadaslintang tentu akan menjadi pemandangan yang luar biasa indahnya ,Fasilitas lain yang dapat dinikmati dari wisata ini antara lain Bukit Hijau,Gazebo,Tempat pemancingan ,Mck dan Kuliner khas Wonosobo .






sumber : http://penginapandieng.net/wisata-lubang-sewu-erorejo/

Sunset dan Sunrise di Sekitar Telaga Cebong ,Bukit Sikunir Dieng


Telaga Cebong, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia
Telaga Cebong


Akhirnya pun menuju ke warung untuk minum kopi sambil mencari kehangatan dari tungku bara api yang disediakan oleh pemilik warung. Warung yang aku sambangi ini dikelola oleh sepasang suami-istri yang merupakan penduduk asli Desa Sembungan. Obrolan kami pun mengalir sampai akhirnya mereka bercerita tentang sekumpulan anak muda yang minggu lalu juga habis camping disini.
Warung di Telaga Cebong, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia
Warung di Telaga Cebong
Tepat pukul 03.00 WIB, alarm dari telepon genggamku pun berbunyi. Meski masih mengantuk karena baru tidur pada pukul 01.00 WIB tadi tapi aku harus tetap bangun jika tidak ingin ketinggalan melihat Golden Sunrise di Bukit Sikunir yang sudah melegenda itu. Menurut papan penunjuk jalan yang kemarin sore aku lihat, jarak dari tempat kami camping sampai di puncak Bukit Sikunir adalah 1 Km. Jika saja jalan itu lurus tentu hanya membutuhkan waktu paling lama 15 menit untuk mencapainya tanpa kelelahan, tapi karena yang kami tuju adalah bukit, maka…..

Aku tahu bahwa aku akan mendaki bukit, tapi aku tak menduga bahwa bukit yang akan kudaki ini memiliki tingkat kecuraman hampir 90 derajat. Sebagian jalur trekking sudah di semen tapi sebagian besarnya adalah tanah, tanah yang licin karena hujan semalaman. Mengerikan kan? Belum? Di beberapa bagian jalur trekking ini bersebelahan dengan jurang yang cukup dalam. Udah ngeri? Belum juga? Rasain sendiri deh. Huh! Kami mulai trekking sekitar pukul 03.30 WIB dan aku baru tiba di puncak 1 pada pukul 04.50 WIB. Bagaimana dengan teman-temanku yang lain? Mereka sudah tiba di puncak 2 sejak setengah jam yang lalu.
Para Pemburu Sunrise di Bukit Sikunir, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia
Para Pemburu Sunrise di Bukit Sikunir
Sambil menunggu “sang artis” muncul, aku pun memesan segelas kopi dan mie instan seduh. Meski kedua menu ini tidak mungkin mengusir dingin, setidaknya aku harus berjaga-jaga agar tidak masuk angin. 15 menit aku dan ratusan orang lainnya menunggu disini, “sang artis” pun mulai menampakkan tanda-tanda kemunculannya. Namun sayang ia tak sendirian. Ia ditemani oleh awan tebal, mungkin ia malu karena “bangun tidur” malah disaksikan oleh khalayak ramai seperti ini. Jelas kulihat raut wajah kecewa sebagian besar pengunjung, tapi tidak denganku, karena aku sadar bahwa yang ingin kulihat adalah fenomena alam dan fenomena alam bukanlah kuasa manusia untuk mengaturnya.
Sunrise di Bukit Sikunir, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia
Sunrise di Bukit Sikunir






Bukit Sidengkeng di Dieng


Bukit Sidengkeng merupakan salah satu area tracking Dieng tour khusus bagi wisatawan yang ingin menikmati jasa paket wisata minat khusus seperti paket wisata adventure. Tak banyak orang yang tau keberadaan bukit ini. Jika tour ke Dieng dengan cara personal maka hanya ada tanda tanya di pikiran Anda.

 Letak Bukit Sidengkeng

Banyak orang tak mengetahui keberadaan bukit ini padahal lokasinya sangatlah mudah dan sangat strategis. Bukit Sidengkeng terletak sebelum pintu masuk Telaga Warna jika anda mengambil arah keri dari pertigaan Dieng. Bukit Sidengkeng masuk ke dalam wilayah Desa Dieng Wetan Kabupaten Wonosobo.
Saat Anda menyusuri jalan utama dari Dieng menuju arah Telaga Warna lihatlah ke samping kiri jalan. Ada gapura kecil tepat di tepi jalan raya bertuliskan Wana Wisata Petak 9. Dari gapura mini itulah starting point untuk mendaki Bukit Sidengkeng.
Hanya dengan 20 menit saja dengan perjalanan santai Anda dapat mencapai bukit ini. Menyusuri jalanan yang agak mendaki akan menjadi keasyikan tersendiri saat tour Dieng apalagi di samping kanan jalan setapak ini ada Telaga Warnan nan cantik ikut menemani perjalanan Anda. Ini yang menyebabkan para pelancong merasa tidak capek dan ingin cepat-cepet menikmati keindahan Telaga Warna dari puncak Bukit Sidengkeng.

Apa yang dapat disaksikan dari puncak Bukit Sidengkeng

Ketika sampai puncak bukit tibalah saatnya untuk mengagumi sebagian kecil keindahan alam dari Dieng Plateau. Anda akan berguman sendiri begitu indahnya alam Indonesia. Tak usah ke luar negeri yang menghabiskan budget besar, Dieng ternyata menyajikan keindahan luar biasa. Benar-benar terlihat seperti di gambar-gambar internet. Bukan sulap bukan sihir memang ternyata seperti yang di gambar-gambar dunia maya.
Dua telaga jadi satu yaitu Telaga Warna dan Telaga Pengilon menjadi panorama utama yang dapat dilihat dari puncak Bukit Sidengkeng Dieng. Jika cuaca cerah Anda dapat menyaksikan Gunung Sindoro sebagai latar belakang dua telaga ini. Saat anda tour ke Dieng jangan sampai terlewatkan untuk mengunjungi bukit indah yang satu ini, inilah yang akan membuat Anda kangen untuk kembali ke Dieng. Selamat berkunjung.




sumber : http://bellindadiengtour.com/bukit-sidengkeng.html

Batu Pandang di Wonosobo


Batu Pandang Ratapan Angin

Wisatawan yang datang ke Wonosobo khususnya ke Dieng sangat sayang jika tidak datang ke tempat ini. Tempat wisata yang terletak di sebelah Dieng Plateau Theatre ini menjadi idola bagi kalangan pengunjung. Karena di tempat ini pengunjung dapat melihat keindahan Telaga Warna Dieng dari atas bukit batu yang menonjol.
Jika anda datang ke Wonosobo dan mengunjungi tempat ini maka akan disuguhi pemandangan yang luar biasa. Keindahan Telaga Warna Dieng dari atas awan dapat dilihat dengan jelas dari atas Batu Pandang.

Sejarah Batu Pandang Ratapan Angin

batu pandang ratapan angin


Jaman dulu masyarakat sekitar percaya adanya cerita dibalik tempat ini. Konon katanya pernah hidup seorang pangeran tampan dan putri jelita yang hidup rukun dan damai. Hingga pada akhirnya mereka menerima cobaan hidup dimana hadirnya orang ketiga yang menggoda sang istri yang cantik. Sang istri yang tadinya setia mulai goyah kesetiaannya untuk berpaling dari pangeran.
Hingga akhirnya suatu saat sang pangeran mengetahui perselingkuhan antara orang ketiga dengan sang istri di hutan sebelah telaga warna. Sang pangeran marah dan mereka berkelahi baik sang pangeran maupun orang ketiga tersebut. Karena pangeran memiliki kesaktian luar biasa ia mengubah sang istri menjadi batu yang tertunduk dan mengubah orang ketiga menjadi batu yang berdiri.
Setelah kejadian tersebut pangeran sering mengunjungi tempat ini apakah mereka berdua masih mejadi batu. Angin yang bertiup kencang menembus bebatuan sehingga menimbulkan bunyi dipercaya merupakan ratapan kesedihan dan penyesalan dari sang istri. Inilah yang menjadi cerita sejarah batu pandang atau batu ratapan angin oleh masyarakat sekitar.

Lokasi Batu Ratapan Angin / Bukit Batu Pandang

Letak Batu Pandang Ratapan Angin adalah di atas Telaga Warna dimana tempat ini merupakan spot terbaik menikmati keindahan telaga dari atas. Seluruh lokasi telaga dapat dilihat jelas dari tempat ini.
Dalam paket wisata oleh Dieng.Me juga diantar untuk dapat menikmati spot tersebut. Kita bisa merasakan keindahan tempat ini sambil menikmati hangatnya makanan yang dijual di sekitar tempat tersebut. Untuk lebih jelas lokasi Batu ratapan angin atau batu pandang bisa kita lihat di map berikut ini.

Harga Tiket Masuk Wisata Batu Ratapan Angin

Tiket masuk untuk dapat menikmati bukit batu pandang untuk hari biasa dewasa Rp. 10.000. Harga tiket masuk tersebut jika pada hari biasa dan mungkin ada kenaikan pada hari libur.
Namun bagi anda yang berada di luar Wonosobo dan ingin berwisata ke Wonosobo jangan dipersulit karena ada Dieng.Me yang siap menjadi tour guide dengan harga paket wisata terjangkau untuk liburan anda ke Wonosobo khususnya Dieng.




sumber : https://dieng.me/batu-pandang-ratapan-angin-wonosobo/

Kawah Sikidang Terbesar di Wonosobo





Kawah Sikidang Dieng

kawah dieng wonosobo

Setelah mengetahui asal usul legenda kawah sikidang dieng, kini kami membahas lebih luas tentang tempat wisata ini.

Kawah sikidang merupakan salah satu tempat wisata ungulan yang berada di dieng. Karena akses lokasinya yang sangat mudah dijangkau membuat tempat ini ramai di kunjungi oleh wisatawan.
kawah sikidang merupakan kawah aktif tersbesar yang ada di dataran tinggi dieng. Walaupun masih aktif, kawah ini tetap aman dikunjungi. Akan tetapi anda juga perlu berhati-hati ketika berkunjung ke tempat ini.

Tempat ini berbeda dengan kawah gunung aktif lainya yang berada di puncak gunung. Kawah sikidang ini justru berada di daeah daratan yang cukup datar. Dengan begitu wisatawan menjadi lebih mudah untuk menjangkau lokasi dari bibir kawah.
Di bibir kawah wisatwan dapat melihat aktifitas vulkanik yang jarang bisa di dapatkan di tempat lain.

Harga Tiket Masuk Kawah Sikidang Deing

Untuk harga tike kawah sikidang pada saat itu adalah 15.000 rupiah. Tiket tersebut sekaligus menjadi tiket masuk candi dieng. Jadi anda cukup membeli satu tiket untuk menikmati 2 tempat wisata di dieng.
Harga tiket tersebut sewaktu-waktu bisa berubah. Biaya lain yang harus anda keluarkan adalah tiket parkir kendaraan bermotor.
kawah sikidang deing jawa tengah

Lokasi Kawah Sikidang Deing

Banyak yang beranggapan bahwa kawah sikidang itu berada di wonosobo. Namun sebenarnya kawah sikidang ini masuk kedalam wilayah kabupaten banjarnegara.
Alamat kawah sikidang tepatnya berada di Dieng Kulon, Kecamatan Batur Banjarnegara Jawa tengah.

Merebus Telur di Kawah Sikidang

Hal menarik lainya yang bisa didapatkan ditempat ini adalah anda bisa merebus telur di kawah sikidang. Anda bisa merebus telur dengan alat seperti kail pancing yang bisa anda dapatkan di area tersebut.
Cara merebusnya adalah dengan membungkus telur menggunakan plastik. Selanjutnya kaitkan plastik yang diisi telur ke kail bambu dengan tali.
Setelah matang, anda tinggal mengangkatnya dan menikmati telur rebus dari yang dimatangkan di kawah.

Wahana Bermain di Kawah Sikidang Dieng

Selain menjajal sensai merebus telur dikawah sikidang, anda juga bisa menikmati wisata kawah sikidang dengan cara berbeda. Di kawah ini terdapat penyewaan alat bermain seperti sepeda, motor croos, ATV dan Kuda.
Anda bisa mengelilingi dan menikmati pemandangan kawah dieng dengan menaiki salah satunya.
bagi anda yang lupa membawa kamera ketika berkunjung ke tempat ini. Di kawah dieng terdapat jasa foto langsung jadi dengan harga yang relatif murah. Anda bisa foto dengan menunggangi kuda di tempat ini.


Wisata Belanja dan Kuliner di kawah Sikidang Dieng

kawah sikidang dieng banjarnegaraSelain penyewaan alat bermain, di area ini juga banyak yang menjual pernik pernik khas dieng. Seperti bunga edelwis, baju bertuliskan deing , shall, penutup kepala dan masih banyak lagi.
Di area kawah sikidang juga terdapat banyak warung yang menjajakan makanan khas dieng. Seperti Kentang goreng, tempe kemul, carica, minuman purwacen dan masih banyak lagi.
Perlu anda ketahui bahwa purwaceng adalah minuman penghangat badan. Dengan meminum ini badan anda akan terasa hangat ketika anda berada di dieng dengan suhu yang dingin.




 sumber : https://dieng.me/kawah-sikidang-deing/.

Kamis, 05 April 2018

Pesona Curug Sikarim Wonosobo





Untuk menuju Curug Sikarim anda bisa menempuhnya melalui dua jalan yaitu, melewati PLTA Garung, atau Lewat Desa sembungan. Kondisi jalanya cukup terjal dengan rata-rata kemiringan mencapai 60 derajat dan kondisi aspal jalan yang telah rusak. Namun begitu anda sampai tempat tujuan, anda akan disuguhkan pemandangan air terjun dengan ketinggian 30 m dengan nuansa sunyi nan alami. Tidak ada pos tiket dalam Air terjun ini.

Tidak seperti Sebuah air terjun (curug) setinggi 90 meter yang belum terjamah atau masih “perawan” ditemukan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, belum lama ini. Lokasi air terjun di wilayah Desa Mlandi, Kecamatan Kejajar itu sangat dekat dengan Gunung Dieng dan cocok dijadikan tempat wisata. Bagi pengunjung yang membawa roda dua atau empat, cuma bisa bisa transit di Desa Mlandi. Selanjutnya pengunjung berjalan kaki melewati jalan setapak sejauh satu kilometer.

Wakil Bupati Wonosobo Maya Rosyida angkat bicara. Bersama dengan pihak terkait, Bupati memberikan perhatian serius atas ditemukannya air terjun ini. Bupati juga akan segera mengembangkan keberadaan curug itu sebagai obyek wisata andalan di Wonosobo. Sehingga ke depan bisa mendatangkan pendapatan daerah. Dan bisa menyejahterakan masyarakat setempat karena akan memunculkan lapangan kerja baru.

Dari beberapa air terjun yang ada di kawasan dieng salah satunya yaitu Curug Sikarim yang berada di Kabupaten Wonosobo. Tepatnya perjalanan wisata ke Air Terjun Sikarim bisa di lakukan dengan jalan kaki atau menggunakan sepeda motor. Selain itu rute air terjun sikarim juga sering di gunakan sebagai jalur trekking sepeda gunung.

Biasanya setelah melihat Matahari Terbit di atas Bukit Sikunir , Telaga Cebong, dan di lanjutkan ke Curug Sikarim yang letaknya di bawah Desa Sembungan dan bisa di tempuh dengan waktu sekitar 2 jam perjalanan untuk menuju ke lokasi Wisata Alam Curug Sikarim tersebut.




sumber : https://wonosoboekspres.wordpress.com/2014/11/09/sikarim-air-terjun-yang-tersembunyi/

Menariknya Telaga Menjer Wonsobo





 
Di telaga ini anda dapat menikmati hamparan air telaga menjer yang jernih dan merasakan segarnya udara khas pegunungan. Selain itu anda dapat menyusuri telaga menjer dengan menaiki prahu yang di sewakan oleh warga sekitar. Hanya dengan membayar sebesar 10.000 rupiah anda sudah bisa berkeliling telaga menjer serta melihat bentangan gunung sindoro yang mempesona selam +- 30 menit.

Tidak Hanya itu, anda yang hobi memancing alangkah baiknya membawa juga peralatan memancing anda. Karena di telaga ini banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan bersantai sambil memancing. Ikan-ikan yang didapat pun cukup berfariasi, mulai dari ikan yang berukuran mungil hingga berukuran jumbo.




 Seru kan ?? Yuk ke sini hehe

Pemandian Air Hangat Kalianget di Wonosobo

wisata Pemandian Air Panas Kalianget di Kalianget Wonosobo Jawa Tengah merupakan tempat wisata yang harus anda kunjungi karena pesona keindahannya tidak ada duanya. Penduduk lokal daerah ..juga sangat ramah tamah terhadap wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

Kota wonosobo juga terkenal akan keindahan obyek wisatanya , salah satu contohnya adalah wisata Pemandian Air Panas Kalianget di Kalianget Wonosobo Jawa Tengah ini. vwisata Pemandian Air Panas Kalianget di Kalianget Wonosobo Jawa Tengah  bisa menjadi alternatif.

Kolam air panas ini berasal dari pegunungan yang masih asli dan mengandung sulfur sehingga baik untuk kulit. Letak lokasi pemandian air hangat ini berada di utara Kota Wonosobo, arah ke Kawasan Wisata Dieng, tepatnya di Jalan Dieng Km. 3, tepatnya di Desa Kalianget, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wosobo.

Biaya masuk pemandian Kalianget juga cukup murah dengan tarif dibawah Rp. 20.000 Anda bisa berendam di kolam air panas. Selain itu, ada fasilitas stadion olah raga, lapangan tenis, kolam renang, kolam pemancingan, dan sebuah taman bermain yang disediakan untuk putra putri Anda bermain dengan puas.

Fasilitas yang ada :
 wisata Pemandian Air Panas Kalianget di Kalianget Wonosobo Jawa Tengah bisa dibilang sebuah wisata air  yang memiliki beberapa akan fasilitas dan pelayanan di antaranya sebagai berikut :

- Area Parkir kendaraan

- Mushola

- Kamar mandi / MCK

- Penginapan

- dan masih banyak lainya


Transportasi
Bagi wisatawan asal kota wonosobo sudah tidak bingung lagi untuk mendatangi lokasi wisata Pemandian Air Panas Kalianget di Kalianget Wonosobo Jawa Tengah. Akan tetapi bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar negeri, tentu mereka bingung dan takut kesasar. Tapi jangan khawatir bagi wisatawan luar kota wonosobo saya mempunyai solusinya agar anda semua tidak kesasar.

Tentunya sarana transportasi apa yang anda pakai untuk berwisata ke wisata Pemandian Air Panas Kalianget di Kalianget Wonosobo Jawa Tengah dengan memakai kendaraan pribadi seperti : Mobil atau motor pribadi. Anda bisa meminta panduan arah ke  wisata Pemandian Air Panas Kalianget di Kalianget Wonosobo Jawa Tengah di google maps yang terpasang di smartphone anda. Karena memakai kendaraan pribadi akan lebih menyenangkan dari pada memakai kendaraan umum.

Akan tetapi jika anda memakai kendaraan umum seperti : bis umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya anda bisa berhenti di terminal bus kota atau desa tujuan anda. Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun kendaraan pribadi anda menuju lokasi wisata Pemandian Air Panas Kalianget di Kalianget Wonosobo Jawa Tengah tersebut.



sumber : https://www.teluklove.com/2016/12/destinasi-wisata-pemandian-air-panas.html

Desa Kinderdijk di Belanda


Foto: www.flickr.com

Desa Kinderdijk terletak di Provinsi Holland Selatan, tepat di Alblasserwaard yang menjadi titik temu dari Sungai Lek dan Noord. Air merupakan permasalahan besar di Kinderdijk sejak abad 13. Posisinya yang lebih rendah dari permukaan laut menyebabkan tempat ini sering dilanda banjir. Awalnya sebuah kanal sederhana bernama Weteringen digali sebagai tempat pembuangan air yang menggenang. Tetapi hal tersebut tidak dapat terus bertahan lama karena ketinggian air sungai pun terus meningkat. Sehingga berabad-abad kemudian, sekitar tahun 1740 dibangunlah serangkaian kincir angin. Terdapat 19 kincir angin yang berfungsi untuk membantu polder tetap kering. Polder adalah istilah untuk daratan yang posisinya di bawah level air. Menara berbaling-baling tersebut memegang peranan penting untuk memompa air dan mengalirkannya menuju waduk hingga ke sungai. Dengan sistem tersebut Kinderdijk sukses terbebas dari banjir.

Hingga saat ini ke-19 kincir angin tersebut masih dalam kondisi yang baik, meski beberapa diantaranya sudah mulai “pensiun”. Kinerja mereka digantikan oleh mesin pompa otomatis. Sejak tahun 1997 UNESCO mencatat kincir angin Kinderdijk sebagai warisan dunia.
Foto: www.footootjes.nl

Kincir – kincir itu berjajar dalam dua baris berlawanan dan membentuk pemandangan spektakuler. Wisatawan yang datang umumnya menyusuri pematang dengan berjalan kaki atau naik sepeda, guna melihat ikon Belanda itu lebih dekat. Pada musim panas bulan Juli hingga Agustus Anda dapat menyaksikan 19 pompa air tradisional ala Belanda beroperasi. Sedangkan di musim dingin, kita bisa ikut ber-ice skating ria bersama warga di atas permukaan air yang membeku di sekitar windmills.
Menikmati panorama Kinderdijk ini tentu tak dipungut biaya, tetapi jika pengunjung ingin mengetahui lebih dalam tentang kinerja kincir maka wajib mengunjungi museumnya. Museum Kincir Angin berada di dalam bangunan itu sendiri. Tiket masuknya sebesar €6.50. Warisan dunia ini beroperasi setiap hari pukul 09.00 – 17.30 pada 15 Maret hingga 31 Oktober. Sedangkan 1 November hingga 31 Desember, dibuka untuk umum setiap harinya pukul 11.00 – 16.00.


sumber: http://eropa.panduanwisata.id/belanda-2/saran-wisata/mengagumi-keindahan-panorama-kincir-kinderdijk/


Nah menarik bukan ?? yuk singgah wkwkw

Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo

Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta berdiri tahun 2001 dengan nama waktu itu AKADEMI PARIWISATA AMBARRUKMO (AKPRAM) Yogyakarta. Saat itu AKPRAM mempunyai program studi tunggal yaitu Program Studi Perhotelan, dengan jurusam Perhotelan UNTUK JENJANG diploma tiga (D-3).
Tahun 2004, AKPRAM telah memperoleh Akreditasi dari BAN-PT dengan nilai B dan seiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Indonesia maka pada awal tahun 2008, pariwisata telah di syahkan pemerintah sebagai suatu KEILMUAN dan tidak menebeng pada rumpun ilmu yang lain.
Maka pada tahun 2008, AKPRAM meningkat status menjadi SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO (STIPRAM) dengan menambanh program studi Hospitality jurusan Hospitality untuk jenjang STRATA-SATU (S1). Seiring dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap STIPRAM, maka Akreditasipun meningkat menjadi A baik untuk program studi Perhotelan maupun Hospitality/ Pariwisata.
Dan pada tahun 2015, STIPRAM telah memperoleh Akreditasi Institusi dari BAN-PT dengan nilai B dan pada tahun 2016 STIPRAM kembali diberi kepercayaan mengelola program Studi Pasca Sarjana (S-2) program Studi Pariwisata.
PROGRAM STUDI :
  1. Program Studi Perhotelan : jurusan Perhotelan : jenjang D-3
  2. Program Studi Hospitality/Pariwisata : jurusan Hospitality/Pariwisata : jenjang S-1
  3. Program Studi Pariwisata : jurusan Pariwisata : jenjang S-2
SISTEM PEMBELAJARAN :
  1. Program D3 Perhotelan : 70% praktik dan 30% teori
  2. Program S1 Hospitality/Pariwisata : 40% praktik dan 60% teori
  3. Progam S2 Pariwisata : konsentrasi MICE dengan didukung sebuah Auditorium yang sangat representatif.

Jl. Ahmad Yani, Ring Road Timur 52, Modalan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta
















 Video Profil Stipram

Wonderful Indonesia di Wonosobo
info lanjut : http://stipram.ac.id/profile-stipram/